titikputih.

21.8.04

Morning After

Tit tit tut tuit, tuit tuit... BIP!
"Ya halo?" Dengan suara parau dan kepala berat Bogel meraih telepon itu.
"Where you at?"
"I just woke up, why?" Matanya masih tertutup.
"Nothing lar, Las nite you drink drink drink then drunk so bad liao, kinda worry know!"
"Thanks, but I am OK... I guess."
"You at where mah?"
"What you meang where am I? Ofcourse I am at my.." Bogel melihat sekeliling dan merasa ada yg janggal. "You hold on!" Lanjut Bogel sambil melihat sekeliling.

Kamar itu luas, rapi dan bersih. "Gak mungkin ini kamar gua," Gumam Bogel dalam hati. Ada lemari tinggi nempel di dinding. Meja kecil lengkap dengan kursi dan cermin besar. Beberapa boneka lucu berderet rapi di dekat...
BONEKA?!!
Bogel membuka matanya lebar lebar. Seketika rasa kantuknya hilang.

"Hey! where the hell is this?" Bogel bertanya pada manusia pertama dan satu-satunya yg dia lihat di kamar itu.
"Kat Kembangan." Jawab orang itu sambil membetulkan selimut. Lalu memeluk Bogel.
"Dude, I am somewhere near Kembangan," kata Bogel di telepon. Masih dengan nada heran.
"Owh, OK.. with who ar?"
"I am with.." Bogel melirik wanita yang memeluknya, memasang wajah 'yuck' sesaat lalu bertanya, "who the fuck are you?"
"Sharisa"
"I am with Sharisa, dude."
"Sharisa is who? But neh mind. I don't want to kacheow you leh. Hehe. But you sure OK not?"
"I am fine.." Senyum Bogel kecut.
"Good lar. Take care then! bye!"
"Bye!" BIP!

Lalu kamar itu sepi.

Sharisa terpejam menikmati sisa pagi dipelukan Bogel yang telanjang. Bogel memandang langit-langit kamar yang ditempeli stiker glow-in-the-dark berbentuk bintang. Otaknya berusaha mengingat dan mencari tahu apa yg telah terjadi malam sebelumnya. Tapi kepalanya terlalu berat.

"Sapeu tu?" Sharisa memecah kesunyian, masih dengan nada mengantuk.
"I am not so sure.." Jawab Bogel yang kemudian dibalas dengan sepi.
Dan jarum jam pun berdetak lagi. Masih dalam sepi.

*

1 Comments:

Post a Comment

<< Home