titikputih.

22.4.04

Langit disini selalu gelap

Suara orang ramai bercakap-cakap. Mabuk ataupun sadar, semuanya berbicara. Larutnya malam tak berarti apa" disini, sebab malam adalah sahabat mereka - dan matahari berarti istirahat.

Lagu dangdut terdengar sepoi", diselang deru mobil yg melintas. Lelaki setengah baya itu masih meracau. Ditemani teman"nya yg hanya tersenyum dan wanita muda yg selalu haus Tiger*.
"jatuh bangun aku... Mengejarmu~..." suaranya yg serak mengingatkan aku pada pengamen di simpang dago.

Malam semakin larut, tugasku masih menumpuk dan mata ini mulai berat.
"Uncle! Kopi Peng** lagi satu" kupesan lagi minuman demi menikmati suasana ini. Disebrang neon-sign Cathay Karaoke yg kelap-kelip (karena rusak), aku duduk - dan kembali berkata: Coffee shop memang tmpat yg menarik.

"Hidup ni harus berjuang! Negara ke, agama ke, ..." teman si pemabuk buka mulut. "Macam awak minum tu.. Mana kata berjuang!" lanjutnya sambil menenggak habis Tiger* dlm mug.

Wanita itu sudah pindah lagi ke meja lain yg menawarkan minuman. Dia pun mulai meracau lagi dengan logat melayu yg sesekali disisipi bahasa jawa. Rupanya dia sudah lama tinggal di sini -atau minimal sering bolak-balik ke Singapore.
Di sekitar Geylang sini memang banyak pelacur" impor ilegal mangkal. Dari mulai made-in cina, batam, malaysia, jawa, sunda, sampai india (yg item itu) pun ada.

Baru kusadari ternyata di meja sebelah ada sekelompok org cina yg sedang main judi. Hmm... Lengkap sudah! Pelacur, peminum dan penjudi.
Pantas saja aku tidak pernah melihat bintang dari jendela kamarku.

Entah karena 'aura' tempat ini atau hanya karena terlalu banyak neon-sign, yg pasti langit disini selalu gelap.



stormizer: teguk terakhir Kopi Peng**, mati'in rokok... melangkah pulang
* Tiger : Bir paling populer di Singapore
** Kopi Peng : (lit.) Ice Coffee.. tapi kalo disini berarti kopi susu pake es

- storm
22 April 2004 3:55am
Fatty & fatty cafeteria, Geylang - Singapore

0 Comments:

Post a Comment

<< Home