titikputih.

28.4.04

She's Back

Teguh!!
Eh... [clingak clingkuk cari sumber suara]
Guh! [melambai lambaikan tangan]
Hmm... [berjalan mendekat]
Hai!
Ehhh... Yuni?! Suganteh moal balik deui!! Alah siah, kumaha damang? [salaman]

Yuni is back in town -sejak 2 minggu yang lalu :( - dan gua gak tahu sama sekali soal itu. PSK* asal jawa barat itu ternyata masih inget nama gua. Sekarang dia 'buka' lagi setelah beberapa waktu lalu di-deportasi dan di black list dari Singapura gara" ketahuan 'menjual daging mentah'.

Life is getting more interesting, now :D
Gua belom ngomong banyak sama Yuni, but if she remembered my name.. berarti gua emang sempet meninggalkan jejak di hidup-nya waktu itu. Mungkin karena saya ngomong sama dia dalam bahasa sunda atau karena sebagai orang yang maen ke kamar hotelnya tapi tidak tertarik untuk 'membeli daging mentah'.

But yeah.. whatever it is, she's back in town. Dia bakal balik lagi dalam waktu singkat -karena ijin tinggal-nya yang 2 minggu udah hampir habis, so I dont have much time to talk w/ her. Damn sure i'll find a time for that since i dont have so moany friends that work as a PSK*. And it always interesting to talk to one of em.

So yeah... Welcome back Yuni!



*PSK = Pekerja Seks
(baca juga posting tentang Yuni di blog bulan Januari - posting pertama)

- untitled -

What makes your live so special? For me it was love. Hey! I m falling in love here. Bole dong melankolis dikit, hehe.

I dont know, guys... Hari hari gua mulai dipenuhi kangen dan bayangan wajahnya. Compact flash gua dipenuhi lagu" mellow yg gak bosen" diputer almost everytime.

Life is getting easier sejak gua jatuh cinta. Rutinitas tetap stagnan -kecuali soal pindah kostan, tp smuanya jd lebih berarti. Its not that I live my life for her, but (damn yes!) she gave colors to my grayscale life.


Skrg adlh malam kedua gua gak "ketemu" ama dia. Entah karena kebetulan ato gimana, ini adalah seri ketiga dari serial malam-insomnia STORMizer.

Gua masih inget, waktu itu hari senin jam 5am. Gua ceritain dia legenda sangkuriang (gunung tangkuban perahu) sebelum tidur. Sementara gua terusin baca note sejarah, dia tidur. Total jam tidur gua: 5 jam. Karena hari minggu gua bangun jm 12 siang, so its been 57 hour gua melek sejak hr minggu.
Gua gak niat mecahin rekor melek gua pribadi (4hr 3mlm + 0 jam tidur).

Ngomong - ngomong tidur, gua skrg lg gak ada kerjaan. Hence, gua boleh tidur mlm ini. Gua jg mulai kehilangan arah soal apa yg mau gua tulis. Mata udah sepet dan kyk panda (item)

So yeah... Its a god time for a 'see you later" words. I tidur dulu ya!

26.4.04

Jatuh Cinta (lagi)

I Love you, kataku
That's a big word, katanya
I dont care wether its big or small, I still love you
Don't make me fall for you [blushed]
You tripped me already
So?
Kenapa gua gak bisa?
Time will tell [blushed]
Setuju!

Betul! Saya jatuh cinta (lagi) dgn org yg blum pernah sya temui (lagi). Ini semua gara" i-net (lagi) dgn fasilitas chat-nya (lagi). Dan guess what? She's so far away (lagi), dan perasaan ini mulai bikin sya ingin berjalan ribuan kilo meter (lagi).
Satu pertanyaan dr sya, kenapa harus i-net (lagi)?!! - kenapa gak kolom jodoh tabloid murahan atau premium call yg mahal?!

But the hell w/ it. The thing is I fall in love - which i never had for quite a while. Udah lama gua ingin perasaan ini datang, tp somehow - setelah nunggu sekian lama, perasaan ini nggak datang". Cewek banyak, yg mnarik jg gak sedikit. Tapi belum ada yg bsa bikin sya fallen so deep.

I've told her that I love her, tapi sya masih gak tahu seberapa dalem sya jatuh. Apakah cukup utk bikin sya pengen punya pacar? Apakah cukup utk sya bikin komitmen? Apakah...?
Yeah, time will tell. Besides there's another important question. Apakah dia mau sama sya? Haha

For now, this is enough. Alhamdulillah...
Sya punya org utk dikhawatirkan, utk dikangenin, utk dikirimin lagu" cinta, utk dikhayalkan sblm tidur, utk dicela dan dipuji, utk didongengin sblm dia tidur, dan yg paling penting... Utk dicinta.
Kabar baiknya... She didn't mind with all that.

Buat dia: Thx for letting me enter your life.

Last note: I love her [titik]

24.4.04

PiSiDi Bokep

Tinggal di daerah lampu merah (kata lain: daerah pelacuran) Singapura memang menarik. Kayaknya gak habis habis cerita-nya. Dari mulai Yuni, orang mabok sampe orang india yg item item itu. Pokonya menarik deh.

Anyway... tadi sepulang makan malam (ato makan pagi) kira" jam 2-an saya lewat 'jalur sutera' seperti biasa. Melewati cewek thailand, terus cina (entah cina bagian mana), lalu jawa, india (yg item itu), cina (bagian yang lain lagi), cina elit (di bagian ini bener" kerasa perbedaanya sama amoy amoy yang lain), dan seterusnya. Tapi di sekitar daerah selepas india, ada sesuatu yang bikin saya berhenti.
Bukan cewek yang 'terlihat' bersih, bukan pula germo yang maksa maksa, tapi sebuah fenomena (buat saya) baru. Seorang tukang pisidi (VCD) bokep!

'Barang' nya gak lengkap, digelar diatas kardus bekas. Suasana gelap gelap kuku (remang remang maksudnya). Jualannya pake tegang sambil clingak clinguk gituh. Bukan cuman tukang dagangnya doang, ternyata pembeli lain juga pake clingak clinguk ketakutan.
Transaksi berlangsung cepat, singkat dan padat. Gak ada basa basi yang gak perlu. Kalo kamu udah pernah liat film mafia pas lagi transaksi heroin... nah! mirip mirip gitu deh hehehe.

Beda banget deh sama jualan pisidi di indo yang koleksinya lengkap. Tukang dagannya sambil ngerokok dan ngobrol ngobrol gak peduli -- biasanya dilengkapi dengan tipi (TV) dan pisidi (VCD player) yang nyetel Inul. Transaksi di indo bisa berlangsung berlarut-larut, dan tawar menawar bisa berlangsung alot. Kalo kamu pernah kepasar dan beli jengkol... nah! mirip mirip gitu deh hahaha.

Anyway...
Setelah ngeliatin dari jauh akhirnya saya ikutan juga jongkok disitu milih milih pisidi haha
Beda dengan orang lain yang pake clingak clinguk, saya dengan cueknya browsing tanpa peduli tukang dagangnya yang melototin khawatir.
Di remang remang itu akhirnya saya pilih pisidi yang cover-nya paling heboh. Cewek dengan tampang terangsang sambil pegang t*k*t. Hmmm... >:)

Sembari jalan pulang saya senyum senyum sendiri. Gak peduli sama germo germo yang nawarin cewek ("lai lai.. amoy lai!") ato cewek cewek yang 'jualan daging mentah' ("bang.. ayo bang..."). Bayangan nonton bokep jepang menutupi semua itu. Dengan tatapan penuh harap saya melangkah pulang dengan gagahnya (cieehhhh...)

Computer : ON... system ready
CD Drive : Ejected...
CD Drive : Loading... Auto Play....
Windows : Can't open file, media corrupted...

Keparat!!
20 menit kemudian saya masih ngotak ngatik PC, berusaha supaya film-nya bisa diputer. Menit ke 25.... Saya menyerah. Ini CD emang udah gak bisa ditolong. Udah digosok pake baju, dikasih bedak (teori bodoh sih.. tapi dulu pernah berhasil), dikasih alkohol (splash-cologne lebih tepatnya), dan macem macem tapi tetep aja gak bisa :(

Final Attempt
Jam 3 pagi ngetok pintu kamar tetangga bukanlah hal yang menyenangkan, tapi demi bokep yang sudah dibeli seharga $10 (gak bisa nawar :( ) apapun layak dilakukan.
VCD Player : Tray ejected.. please load CD
VCD Player : Reading...
VCD Player : Playing 00:01....
Wah!!! bisa!!!
--------- duduk 40cm depan tipi dengan tampang mupeng.








Hmm....

What can I say... film bokep jepang lucu lucuan yang gambar m*m*k nya disensor pake effect lens-flare, di dubbing bahasa guang-dong (salah satu dialek cina) yang sama sekali gua gak ngerti. Intinya: TIDAK MEMUASKAN!! dan sebagai film bokep saya nilai GAGAL TOTAL!! Apalagi kalo liat cover-nya yang bener TIDAK RELEVAN! (nggak ada di dalam pisidi)

22.4.04

Langit disini selalu gelap

Suara orang ramai bercakap-cakap. Mabuk ataupun sadar, semuanya berbicara. Larutnya malam tak berarti apa" disini, sebab malam adalah sahabat mereka - dan matahari berarti istirahat.

Lagu dangdut terdengar sepoi", diselang deru mobil yg melintas. Lelaki setengah baya itu masih meracau. Ditemani teman"nya yg hanya tersenyum dan wanita muda yg selalu haus Tiger*.
"jatuh bangun aku... Mengejarmu~..." suaranya yg serak mengingatkan aku pada pengamen di simpang dago.

Malam semakin larut, tugasku masih menumpuk dan mata ini mulai berat.
"Uncle! Kopi Peng** lagi satu" kupesan lagi minuman demi menikmati suasana ini. Disebrang neon-sign Cathay Karaoke yg kelap-kelip (karena rusak), aku duduk - dan kembali berkata: Coffee shop memang tmpat yg menarik.

"Hidup ni harus berjuang! Negara ke, agama ke, ..." teman si pemabuk buka mulut. "Macam awak minum tu.. Mana kata berjuang!" lanjutnya sambil menenggak habis Tiger* dlm mug.

Wanita itu sudah pindah lagi ke meja lain yg menawarkan minuman. Dia pun mulai meracau lagi dengan logat melayu yg sesekali disisipi bahasa jawa. Rupanya dia sudah lama tinggal di sini -atau minimal sering bolak-balik ke Singapore.
Di sekitar Geylang sini memang banyak pelacur" impor ilegal mangkal. Dari mulai made-in cina, batam, malaysia, jawa, sunda, sampai india (yg item itu) pun ada.

Baru kusadari ternyata di meja sebelah ada sekelompok org cina yg sedang main judi. Hmm... Lengkap sudah! Pelacur, peminum dan penjudi.
Pantas saja aku tidak pernah melihat bintang dari jendela kamarku.

Entah karena 'aura' tempat ini atau hanya karena terlalu banyak neon-sign, yg pasti langit disini selalu gelap.



stormizer: teguk terakhir Kopi Peng**, mati'in rokok... melangkah pulang
* Tiger : Bir paling populer di Singapore
** Kopi Peng : (lit.) Ice Coffee.. tapi kalo disini berarti kopi susu pake es

- storm
22 April 2004 3:55am
Fatty & fatty cafeteria, Geylang - Singapore

20.4.04

Freak!

Sorry.. tapi gua bener-bener kehabisan waktu :(
Banyak kejadian menarik, banyak uneg-uneg... tapi gak ada waktu buat nulis

Thx buat yg suka ngecek ke site ini, sekalian maaf karena belom ada update :)
I'll start writing again after the exam dan submition of final-project.

thx

12.4.04

Mural Painting

Warning: Ini adalah posting yg (mungkin) gak perlu dibaca

Mural painting dimulai...
Nge-cat (nyoret-nyoret) dinding Primary School (eSDe) di daerah Woodlands yang aseli jauh banget dari tempat gua. Tapi bukan itu yang bikin BT... but those little rascals :(

Anak anak kecil segede kunyit berlarian kesana kemari dengan 'legeg' nya (angkuh). Teriak teriak, lompat lompat, ganggu ganggu, aduhh.. ampunnn. Semuanya jadi kayak cyber-attack buat saya. Pusingggggg.... (kata Peggy Melati Sukma)

But yeah... gimanapun juga ini tugas harus kelar demi kelulusan saya dari Foundation Year yang menyebalkan (dan ngabisin duit) ini.

8.4.04

Membaik

Minggu minggu yang melelahkan mulai 'ease-out'. Setidaknya malam ini saya bisa ngetik dengan damai. Bahkan saya sempet menulis cerpen. Sesuatu yang sudah lama banget nggak saya lakukan. Mungkin besok akan jalan-jalan di taman :)

Soal cerpen :D (ketawa gak lucu)
Tolong dong.. di review. Soalnya saya ngeliat potensi untuk memperpanjaaang cerpen ini. Tapi kalo ternyata cerpen-nya dinilai buruk, saya mau nulis lagi dari awal hehehe.

Mau bantu saya nge-review? aduhhh terima kasih sekali hehe (masih ketawa gak lucu).
Kalau sudah baca, tolong posting comments di post ini ya :)
Terima kasih :D

Cerpennya ada di sini (klik aja)

5.4.04

Rumahku

Semakin hari semakin lemah
Yang terasa cuma lelah
Mungkin aku perlu pulang
Pulang ke rumah?
Rumah yang mana?

Hmppff...
Masih jauh ke level depresi, tapi sudah terasa sesak juga. Butuh BREAK, butuh SPEED, butuh ADRENALIN, butuh RILEKS. My life is getting too fast... or too crowded (??)
Tiap malem tugas, tiap hari sekolah. Emang sih masih ada 'sedikit' waktu luang untuk melakukan hal-hal kecil (seperti tidur, masturbate, browsing, chat dan... thats it!), tapi mulai kehilangan waktu untuk melakukan hal-hal (lumayan) besar.
Nggak ada cruising the night (on foot), nggak ada duduk di taman, nggak ada ngeceng cewek cewek, nggak ada beberes hard-disk, nggak ada Kuo Chuan Ave, nggak ada lamunan sebelum tidur, nggak ada romance (beneran atau becanda), nggak ada... waaaa!! Banyak yang hilang, sedikit yang datang.

Makin hari makin nggak peduli. Males berinteraksi (kecuali di smoking area). Males mandi (sambil ngelamun dibawah shower). Males ngerjain tugas...
Mimpi mimpi makin tak pasti, jadi mulai males bermimpi (aduh! ini bahaya!), jadi mulai blurr....
Untuk seseorang bermodal mimpi (harapan/cita-cita) seperti saya ini jelas nggak beres.

Saya jadi ingin ke Bandung...
Ngopi, ngerokok, ngobrolin 'yang nggak perlu', Anto, Mody, Janet, Mamat, Ojok, Mobil Oren, Motor butut, Road-tripin, Pak Yayan, Bramantyo, PaHe, CCF, Mukti Mukti, Mas Edi, Mas Andjar, KSMSR, Kang Anton, AAP, Atet, Donne, Vivie, Yani, Wulan, AV, SMU 2, Rizka, Abuy, Ali, Athar, Teddy, Aqni, Awang, Ana, Erin, Mila, Mita, Wita, Citra, Uwie, Ina, ... (diurutkan secara acak, yang gak kesebut jgn BT ya!)
Hmm... its not good to look back at the past. Tapi.. Bandung masih dunia saya, walau mungkin, sekali lagi MUNGKIN, saya udah casted away - atau merasa casted away.

Semoga semua ini nggak lama, semoga cuma karena kebanyakan tugas atau kelelahan mental biasa.
I have to get back on track SOON!


Oppie Andaresta - Rumahku

Jauh sudah aku berjalan
Rasakan pahit, rasakan manis
Rasakan gelap, rasakan terang
Sampai ku tak tahu jalan pulang
Tinggi aku terbang semakin tinggi
Lewati awan hampa udara
Hingga ku lemas, hingga ku jatuh
Tapi... aku harus bertahan hidup

# :
Tolonglah... tolonglah...
Tunjukkan jalan kerumahku...
Tolonglah... tolonglah...
Beri udara 'tuk nafasku

Siapa yang akan menolongku
Pegang tanganku bawa kerumahku
Rasakan kasih, rasakan sayang
Hangat pelukan, hangat kecupan

Ada teh hangat, dan roti bakar
Bantal yang empuk, kasur yang lembut
Ada larangan, ada aturan
Tatapan mata penuh curiga

Gorden yang cantik, dapur yang unik
Dan anak kecil panggilku 'Ibu'
Dan seorang pria... ucapkan salam 'Slamat Pagi'
Aku jadi rindu rumah...

3.4.04

Hyperreality Shows

Kemaren-kemaren (bbrp bulan lalu) temen-temen pada ngomongin American Idol. Mereka juga ngerekomendasi saya untuk nonton. Tapi karena saya tidak punya TV, jadi saya baru sempet liat bulan lalu. Gak tahu season berapa, yang jelas waktu jamannya si William Hung.
Saya liat beberapa orang yang (terlalu) percaya diri dipermalukan. Ada ketawa, ada nangis, ada pelukan, ada cacian... Sejak nonton yang pertama itu saya gak pernah nonton American Idol lagi.

Sudah sejak lama saya berenti nonton Survivor karena (menurut saya) terlalu mengekspose soal konspirasi dan saling menjatuhkan. Hence, (buat saya) bukan tontonan sehat.

Kalo liat tulisan sebelumnya soal 'gelotology' alias ilmu yang mempelajari ketawa. Salah satu alasan kita tertawa adalah karena kita ngeliat orang lain sebagai seseorang yang 'inferior' dan itu menjadikan kita merasa 'superior'. Di American Idol - terutama pas babak awal awal, kita ketawa (at least saya ketawa) ketika ada orang-orang yang dengan PeDe-nya 'pamer kebodohan'

Talking about reality show...
In the end... itu footage dari acara pasti melalui proses editing. Sebagai videographer (ciieeh) saya sadar bahwa editing itu bisa membentuk (mem-format atau me-reka) sebuah tayangan yang saya inginkan.
Maksudnya gini... misalnya kita punya stok footage tentang 'kehidupan gembel'. Kita punya klip gembel yang sedang marah-marah, nangis, ketawa, bermain, bekerja, dimarahin, dll.
Kalo kita ingin bikin penonton simpatik, kita pake klip 'sang gembel' pas bekerja, dimarahin dan nangis. Tapi sisanya tidak kita tayangkan.
Kalo kita ingin bikin penonton sebel, kita pake klip 'sang gembel' ketika marah-marah, ngerampok, ngerusak, dan semacamnya.
Kalo kita ingin bikin penonton ngeliat sisi bahagianya, kita pake klip pas mereka sedang bermain, ketawa, bekerja, dll.
Semakin banyak footage yang kita kumpulkan, semakin banyak kemungkinan yang bisa kita ciptakan.

So...
Pada akhirnya, cuman 'orang-orang dibelakang media' yang tahu kehidupan sebenarnya. Pencapir hanya menerima, mencerna lalu kemudian (merasa) menyadari.
Mungkin pencapir (setelah menonton tayangan-nya) bakal jadi sebel, simpatik, atau lain-lainnya sama 'sang gembel'. Mereka juga (mungkin) merasa mereka mencerna dan menyadari sendiri sehingga akhirnya percaya. Tapi kesadaran ini sebenrnya adalah 'permainan psikologi' atau 'rekaan' dari orang-orang dibelakang media.
And YES! Orang di belakang media ini tidak bohong, hanya saja 'tidak menyampaikan semuanya'. Kalaupun kita punya kesempatan untuk melihat 'footage mentah' dari sebuah tayangan, itu juga tidak bisa dijadikan sumber yang nyata. Sebab pada saat menekan tombol 'RECORD', seorang videographer tentu punya kesadaran sendiri soal 'apa yang perlu direkam', dan 'yang tidak perlu direkam'. Kalaupun misalnya si kamera itu dibiarkan terus merekam, videographer masih punya 'kuasa' atas isi media sebab dialah yang mengarahkan moncong kamera ke sudut yang dia inginkan.
Sehingga pada akhirnya, satu-satunya cara untuk mengetahu KENYATAAN adalah dengan datang langsung ke lokasi. Tapi tentunya, gak banyak para penyandang (dan penyumbang) dana yang rela turun langsung ke jalanan tanah yang becek dan bau sungai mampet.

Tidak salah bila McLuhan atau Baudrillard (saya lupa yang mana, kyknya sih si Baudrillard) bilang bahwa:
We have no longer access to reality. We only have access to a media-saturated world


Kembali ke reality show....
Saya pribadi sih gak percaya sama reality show, harusnya namanya jadi hyper-reality show kali ya hehe. Dan entah kenapa, saya ngerasa kalo nonton acara-acara itu membodohi diri sendiri. Dengan ngetawain orang (kalo pamer kebodohan di American Idol), bikin taruhan (siapa yang terakhir selamet?), berpendapat buruk tentang seseorang (padahal kita gak kenal dan gak tahu situasi sebenernya di Survivor), dll...
Yang parahnya adalah, kita percaya kalo itu adalah REALITY.
Sehingga kalo (mungkin) kita ketemu orangnya mungkin bakal bilang: "eh... ini orang yang waktu itu dengan kejamnya menyingkirkan si Pemudi X. Jangan maen ama dia!"
Padahal kita ngagk kenal siapa dia sebenernya dan gimana sifat dia sebenernya.


Saya nggak anti reality show, cuman gatel aja pengen ganti namanya :p
Dan lagian... saya akui. Ngetawain orang itu menyenangkan! So... let the camera roll, dan biarkan editor memotong bagian" yang bisa bikin kita senang. Biarkan reality show tetap jalan, peserta-nya bahagia karena bisa masuk TV, kru produksi dan TV dapet gaji, orang-orang nonton dan (kemudian) punya pendapat masing-masing (yang biasanya sama).

Let it Be! Toh saya gak punya TV
hehehe


* baca juga 'BOHONG tapi NYATA' (11/02) dan 'Gelotology dan Tuyul' (20/01)

2.4.04

Stay Tune!

Hari hari hari...
Lari lari lari...
Jam tidur makin sedikit
Tugas numpuk selangit

Ampun!!
Untungnya satu satu kelar juga. Minggu depan diharapkan bisa mulai menulis blog lagi. Ada beberapa topik yang menganggu saya. Semacam: Reality show, radio internet, wajah-wajah baru di depan rumah, dll.

So yeah.. stay tune aja deh :D

ps:
STORMizer punya kerjaan baru: Radio DJ di HeartBeatStation